Cara Servis Dinamo Starter Motor Dengan Mudah: Panduan Lengkap Langkah Demi Langkah

 

 

Dinamo starter adalah komponen vital dalam sistem kelistrikan motor. Tanpa dinamo starter yang berfungsi dengan baik, menghidupkan mesin motor akan menjadi masalah besar, bahkan mustahil. Dinamo starter bertugas mengubah energi listrik dari aki menjadi energi mekanik yang memutar poros engkol mesin, memulai proses pembakaran.

Seiring waktu dan penggunaan, dinamo starter dapat mengalami kerusakan atau penurunan performa. Gejala umum yang sering terjadi antara lain suara "klik" saat tombol starter ditekan namun mesin tidak berputar, mesin terasa berat saat distarter, atau bahkan dinamo starter tidak merespon sama sekali.

Daripada langsung mengganti dinamo starter dengan yang baru, yang tentu saja membutuhkan biaya, ada baiknya mencoba melakukan servis sendiri terlebih dahulu. Servis dinamo starter relatif mudah dilakukan, asalkan Anda memiliki sedikit pengetahuan tentang kelistrikan motor dan mengikuti panduan dengan seksama.

Artikel ini akan memberikan panduan lengkap langkah demi langkah tentang cara servis dinamo starter motor dengan mudah. Kami akan membahas mulai dari persiapan alat dan bahan, identifikasi komponen dinamo starter, proses pembongkaran, pemeriksaan dan perbaikan, hingga perakitan kembali dan pengujian.

I. Persiapan Alat dan Bahan

Sebelum memulai proses servis, pastikan Anda telah menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan. Hal ini akan memperlancar pekerjaan Anda dan menghindari kesulitan di tengah jalan. Berikut adalah daftar alat dan bahan yang perlu disiapkan:

  • Obeng (+ dan -): Digunakan untuk membuka dan mengencangkan baut pada dinamo starter. Pastikan Anda memiliki obeng dengan berbagai ukuran untuk menyesuaikan dengan ukuran baut.
  • Kunci Pas/Ring: Digunakan untuk membuka dan mengencangkan mur pada dinamo starter. Siapkan kunci pas/ring dengan ukuran yang sesuai.
  • Tang: Digunakan untuk memegang atau menarik komponen dinamo starter yang sulit dijangkau.
  • Cara Servis Dinamo Starter Motor Dengan Mudah: Panduan Lengkap Langkah Demi Langkah

  • Multimeter: Digunakan untuk mengukur tegangan, arus, dan resistansi pada komponen dinamo starter. Alat ini sangat penting untuk mendiagnosis kerusakan.
  • Sikat Kawat: Digunakan untuk membersihkan kotoran dan karat pada komponen dinamo starter.
  • Amplas Halus: Digunakan untuk menghaluskan permukaan komponen dinamo starter yang kasar atau berkarat.
  • Grease/Gemuk: Digunakan untuk melumasi komponen dinamo starter yang bergerak, seperti gigi pinion dan bearing.
  • Kain Lap Bersih: Digunakan untuk membersihkan komponen dinamo starter dari kotoran dan oli.
  • Cara Servis Dinamo Starter Motor dengan Mudah: Panduan Lengkap Langkah Demi Langkah

  • WD-40 atau Pelumas Anti Karat: Digunakan untuk melonggarkan baut atau mur yang berkarat atau sulit dibuka.
  • Baterai 12V (Aki Motor): Digunakan untuk menguji fungsi dinamo starter setelah diperbaiki.
  • Kabel Jumper: Digunakan untuk menghubungkan dinamo starter dengan aki saat pengujian.
  • Buku Manual Motor (Opsional): Berguna untuk mengetahui spesifikasi teknis dan diagram kelistrikan dinamo starter motor Anda.
  • Kamera atau Smartphone: Berguna untuk mengambil foto setiap langkah pembongkaran, sehingga memudahkan Anda saat perakitan kembali.
  • Cara Servis Dinamo Starter Motor dengan Mudah: Panduan Lengkap Langkah Demi Langkah

  • Wadah Kecil: Digunakan untuk menyimpan baut dan mur agar tidak hilang.

II. Identifikasi Komponen Dinamo Starter

Sebelum membongkar dinamo starter, penting untuk mengetahui nama dan fungsi dari setiap komponennya. Berikut adalah komponen utama dinamo starter:

  • Yoke (Rumah Starter): Merupakan bagian terluar dinamo starter yang berfungsi sebagai rangka dan tempat melekatnya komponen lainnya.
  • Field Coil (Kumparan Medan): Terdiri dari beberapa kumparan kawat yang menghasilkan medan magnet saat dialiri arus listrik. Medan magnet ini berinteraksi dengan armature untuk menghasilkan putaran.
  • Armature (Rotor): Merupakan bagian yang berputar dalam dinamo starter. Armature terdiri dari kumparan kawat yang dililitkan pada inti besi.
  • Commutator (Komutator): Terletak pada ujung armature dan berfungsi sebagai penghubung antara kumparan armature dengan sikat (brush).
  • Brush (Sikat): Terbuat dari karbon dan berfungsi sebagai penghantar arus listrik dari field coil ke commutator.
  • Brush Holder (Pemegang Sikat): Berfungsi untuk menahan dan menekan sikat agar tetap bersentuhan dengan commutator.
  • Solenoid (Relay Starter): Berfungsi sebagai saklar elektromagnetik yang menghubungkan arus listrik dari aki ke dinamo starter. Solenoid juga berfungsi untuk mendorong gigi pinion agar terhubung dengan gigi flywheel.
  • Pinion Gear (Gigi Pinion): Gigi kecil yang terhubung dengan poros armature dan berfungsi untuk memutar gigi flywheel pada mesin.
  • Overrunning Clutch (Kopling Satu Arah): Berfungsi untuk mencegah armature berputar terlalu cepat saat mesin sudah hidup.
  • Drive Housing (Rumah Gigi): Merupakan tempat melekatnya gigi pinion dan overrunning clutch.

III. Proses Pembongkaran Dinamo Starter

Setelah menyiapkan alat dan bahan serta memahami komponen dinamo starter, Anda dapat memulai proses pembongkaran. Ikuti langkah-langkah berikut dengan seksama:

  1. Lepaskan Dinamo Starter dari Motor:

    • Pastikan mesin motor dalam keadaan mati dan kunci kontak OFF.
    • Lepaskan kabel aki negatif (-) untuk menghindari korsleting.
    • Lepaskan kabel yang terhubung ke dinamo starter. Biasanya ada dua kabel, satu dari aki dan satu dari solenoid.
    • Buka baut atau mur yang menahan dinamo starter pada blok mesin.
    • Lepaskan dinamo starter dari motor.
  2. Bersihkan Dinamo Starter:

    • Bersihkan dinamo starter dari kotoran dan oli menggunakan kain lap bersih.
  3. Buka Tutup Belakang (End Cap):

    • Buka baut atau sekrup yang menahan tutup belakang dinamo starter.
    • Lepaskan tutup belakang dengan hati-hati.
  4. Lepaskan Brush Holder dan Brush:

    • Perhatikan posisi sikat (brush) dan pemegang sikat (brush holder).
    • Lepaskan sikat dari pemegang sikat. Biasanya ada per yang menekan sikat ke commutator.
    • Lepaskan pemegang sikat dari yoke.
  5. Lepaskan Armature:

    • Tarik armature keluar dari yoke dengan hati-hati.
  6. Lepaskan Solenoid (Jika Perlu):

    • Jika Anda ingin memeriksa atau mengganti solenoid, lepaskan baut atau sekrup yang menahannya pada yoke.
    • Lepaskan solenoid dari dinamo starter.
  7. Lepaskan Drive Housing (Rumah Gigi):

    • Buka baut atau mur yang menahan drive housing pada yoke.
    • Lepaskan drive housing dengan hati-hati. Perhatikan posisi gigi pinion, overrunning clutch, dan komponen lainnya.

IV. Pemeriksaan dan Perbaikan Komponen Dinamo Starter

Setelah membongkar dinamo starter, lakukan pemeriksaan pada setiap komponen untuk mengetahui bagian mana yang rusak atau aus.

  1. Pemeriksaan Armature:

    • Visual: Periksa apakah ada kerusakan fisik pada kumparan kawat, inti besi, atau commutator. Periksa apakah ada tanda-tanda terbakar atau gosong.
    • Kontinuitas: Gunakan multimeter untuk mengukur kontinuitas antara segmen commutator. Seharusnya ada kontinuitas antara setiap segmen. Jika tidak ada kontinuitas, berarti kumparan armature putus.
    • Grounding: Gunakan multimeter untuk mengukur resistansi antara segmen commutator dengan inti besi. Seharusnya tidak ada kontinuitas (resistansi tak terhingga). Jika ada kontinuitas, berarti kumparan armature bocor ke ground.
    • Perbaikan: Jika commutator kotor atau berkarat, bersihkan dengan amplas halus. Jika kumparan armature putus atau bocor ke ground, armature harus diganti.
  2. Pemeriksaan Field Coil:

    • Visual: Periksa apakah ada kerusakan fisik pada kumparan kawat. Periksa apakah ada tanda-tanda terbakar atau gosong.
    • Kontinuitas: Gunakan multimeter untuk mengukur kontinuitas pada setiap kumparan field coil. Seharusnya ada kontinuitas. Jika tidak ada kontinuitas, berarti kumparan field coil putus.
    • Grounding: Gunakan multimeter untuk mengukur resistansi antara kumparan field coil dengan yoke. Seharusnya tidak ada kontinuitas (resistansi tak terhingga). Jika ada kontinuitas, berarti kumparan field coil bocor ke ground.
    • Perbaikan: Jika kumparan field coil putus atau bocor ke ground, field coil harus diganti.
  3. Pemeriksaan Brush (Sikat):

    • Visual: Periksa panjang sikat. Jika panjang sikat sudah terlalu pendek, sikat harus diganti.
    • Kontinuitas: Gunakan multimeter untuk mengukur kontinuitas pada setiap sikat. Seharusnya ada kontinuitas. Jika tidak ada kontinuitas, berarti sikat putus.
    • Pergerakan: Pastikan sikat dapat bergerak bebas dalam pemegang sikat. Jika sikat macet, bersihkan pemegang sikat dengan sikat kawat.
    • Perbaikan: Jika sikat sudah pendek atau putus, ganti dengan sikat yang baru.
  4. Pemeriksaan Solenoid:

    • Visual: Periksa apakah ada kerusakan fisik pada solenoid.
    • Kontinuitas: Gunakan multimeter untuk mengukur kontinuitas pada terminal solenoid. Seharusnya ada kontinuitas saat solenoid tidak aktif.
    • Fungsi: Hubungkan solenoid dengan aki 12V. Seharusnya solenoid akan menarik plunger dan menghubungkan terminal utama.
    • Perbaikan: Jika solenoid rusak, ganti dengan solenoid yang baru.
  5. Pemeriksaan Pinion Gear dan Overrunning Clutch:

    • Visual: Periksa apakah ada kerusakan pada gigi pinion. Periksa apakah ada tanda-tanda aus atau patah.
    • Fungsi Overrunning Clutch: Putar gigi pinion searah jarum jam. Seharusnya gigi pinion berputar bebas. Putar gigi pinion berlawanan arah jarum jam. Seharusnya gigi pinion terkunci.
    • Perbaikan: Jika gigi pinion rusak atau overrunning clutch tidak berfungsi dengan baik, ganti dengan yang baru.
  6. Pemeriksaan Komponen Lainnya:

    • Periksa bearing pada armature dan drive housing. Pastikan bearing berputar dengan lancar dan tidak berisik. Jika bearing rusak, ganti dengan yang baru.
    • Bersihkan semua komponen dinamo starter dari kotoran dan oli.
    • Lumasi semua komponen yang bergerak dengan grease/gemuk.

V. Proses Perakitan Kembali Dinamo Starter

Setelah semua komponen diperiksa dan diperbaiki, Anda dapat memulai proses perakitan kembali dinamo starter. Ikuti langkah-langkah berikut dengan seksama:

  1. Pasang Drive Housing (Rumah Gigi):

    • Lumasi gigi pinion dan overrunning clutch dengan grease/gemuk.
    • Pasang drive housing pada yoke.
    • Kencangkan baut atau mur yang menahan drive housing.
  2. Pasang Solenoid (Jika Dilepas):

    • Pasang solenoid pada yoke.
    • Kencangkan baut atau sekrup yang menahan solenoid.
  3. Pasang Armature:

    • Lumasi bearing pada armature dengan grease/gemuk.
    • Masukkan armature ke dalam yoke dengan hati-hati. Pastikan commutator tidak terbentur.
  4. Pasang Brush Holder dan Brush:

    • Pasang pemegang sikat (brush holder) pada yoke.
    • Pasang sikat (brush) pada pemegang sikat. Pastikan per menekan sikat ke commutator.
  5. Pasang Tutup Belakang (End Cap):

    • Pasang tutup belakang pada yoke.
    • Kencangkan baut atau sekrup yang menahan tutup belakang.

VI. Pengujian Dinamo Starter

Setelah dinamo starter dirakit kembali, lakukan pengujian untuk memastikan dinamo starter berfungsi dengan baik.

  1. Hubungkan Dinamo Starter dengan Aki:

    • Hubungkan kabel positif (+) aki ke terminal utama solenoid.
    • Hubungkan kabel negatif (-) aki ke bodi dinamo starter.
    • Hubungkan kabel jumper dari terminal kecil solenoid ke kabel positif (+) aki.
  2. Perhatikan Reaksi Dinamo Starter:

    • Saat kabel jumper disentuhkan ke kabel positif (+) aki, solenoid seharusnya akan menarik plunger dan dinamo starter akan berputar.
    • Perhatikan apakah putaran dinamo starter lancar dan tidak berisik.
    • Periksa apakah gigi pinion keluar dan masuk dengan lancar.
  3. Analisis Hasil Pengujian:

    • Jika dinamo starter berputar dengan lancar, berarti servis berhasil.
    • Jika dinamo starter tidak berputar atau berputar dengan lambat, periksa kembali komponen-komponen dinamo starter. Mungkin ada komponen yang belum terpasang dengan benar atau masih rusak.

VII. Pemasangan Kembali Dinamo Starter pada Motor

Jika dinamo starter berfungsi dengan baik, Anda dapat memasangnya kembali pada motor.

  1. Pasang Dinamo Starter pada Blok Mesin:

    • Pasang dinamo starter pada blok mesin.
    • Kencangkan baut atau mur yang menahan dinamo starter.
  2. Sambungkan Kabel:

    • Sambungkan kabel dari aki ke terminal utama solenoid.
    • Sambungkan kabel dari solenoid ke dinamo starter.
  3. Pasang Kabel Aki Negatif (-):

    • Pasang kabel aki negatif (-) pada terminal aki.
  4. Coba Starter Motor:

    • Nyalakan motor.
    • Pastikan motor dapat dihidupkan dengan mudah.

VIII. Tips dan Trik Tambahan

  • Saat membongkar dinamo starter, perhatikan posisi setiap komponen dan catat atau foto setiap langkah untuk memudahkan Anda saat perakitan kembali.
  • Gunakan obeng dan kunci pas/ring yang sesuai dengan ukuran baut dan mur untuk menghindari kerusakan.
  • Bersihkan semua komponen dinamo starter dari kotoran dan oli sebelum diperiksa dan diperbaiki.
  • Lumasi semua komponen yang bergerak dengan grease/gemuk untuk memperpanjang umur pakai dinamo starter.
  • Jika Anda ragu atau tidak yakin dengan kemampuan Anda, sebaiknya serahkan pekerjaan servis dinamo starter kepada mekanik yang berpengalaman.

Kesimpulan

Servis dinamo starter motor sebenarnya tidak terlalu sulit dilakukan. Dengan mengikuti panduan langkah demi langkah ini, Anda dapat melakukan servis dinamo starter sendiri di rumah dan menghemat biaya perbaikan. Namun, ingatlah untuk selalu berhati-hati dan teliti dalam setiap langkah. Jika Anda ragu atau tidak yakin, sebaiknya serahkan pekerjaan ini kepada mekanik yang berpengalaman. Dengan perawatan yang baik, dinamo starter motor Anda akan berfungsi dengan optimal dan tahan lama. Selamat mencoba!

Cara Servis Dinamo Starter Motor dengan Mudah: Panduan Lengkap Langkah Demi Langkah

Leave a Comment